
Dharma Mandala
Konsep Utama: Siklus Mandala & Kesadaran Jagad
Ajaran Dharma Mandala mengajarkan bahwa semesta bergerak dalam siklus tak berujung yang disebut Siklus Mandala. Setiap makhluk memiliki Kesadaran Jagad, yaitu tingkat pemahaman mereka terhadap keseimbangan kosmik.
- Sukma Jagad (Jiwaraga) – Jiwa yang masih terikat dunia fana (Jagad Ageng).
- Sukma Wirama – Jiwa yang mulai memahami hubungan antar dimensi (Jagantara).
- Sukma Hyang – Jiwa yang hampir mencapai pemurnian sempurna (Jagad Hyang).
- Sukma Mandala – Jiwa yang mencapai harmoni sejati dan bisa melampaui siklus reinkarnasi.
Ajaran Dharma Mandala mengajarkan bahwa semesta bergerak dalam siklus tak berujung yang disebut Siklus Mandala. Setiap makhluk memiliki Kesadaran Jagad, yaitu tingkat pemahaman mereka terhadap keseimbangan kosmik.
Tujuan utama kepercayaan ini bukan hanya keselamatan jiwa, tetapi mencapai keseimbangan dengan semesta dengan tujuan akhir kesadaran abadi
Tiga Pilar Dharma Mandala
Sistem ini berpusat pada tiga prinsip utama yang membentuk ajaran spiritual masyarakat dalam Mandala Swarga:
I. Wiragya (Kesadaran Takdir)
“Sukma tidak memilih kelahiran, tetapi takdir memberi jalan bagi pemahamannya.”
- Makhluk tidak dapat memilih di mana mereka lahir, tetapi mereka dapat memahami mengapa mereka ada di sana.
- Penolakan terhadap takdir hanya membawa penderitaan, tetapi penerimaan yang buta juga membutakan jiwa.
- Jalan tengah: Memahami peran diri dalam keseimbangan semesta.
2. Wirama (Harmoni Kosmik)
“Tiada kebenaran tunggal, hanya getaran semesta yang selaras atau bertentangan.”
- Konflik antar dimensi terjadi karena perbedaan perspektif, bukan karena hitam-putih kebaikan dan kejahatan.
- Setiap Jagad memiliki perannya sendiri dalam keseimbangan kosmik.
- Harmoni bukan berarti keseragaman, melainkan keseimbangan antara kekuatan yang berbeda.
3. Wisesa (Evolusi Sukma)
“Sukma yang terus berkembang akan menemukan jalan kembali ke Mandala.”
- Setiap jiwa berkembang melalui tantangan yang dihadapi dalam berbagai kehidupan.
- Ada makhluk yang terjebak dalam kebencian dan dendam, menjadi roh tersesat (Arwah Kala).
- Ada yang berhasil naik tingkat dan menjadi penjaga keseimbangan semesta (Wisangkarana).
- Sukma yang telah mencapai pemurnian bisa memilih untuk kembali membantu jagad atau
3. Hierarki Spiritual
Dalam ajaran Dharma Mandala, tidak semua makhluk berada di posisi yang sama secara spiritual. Ada penjaga keseimbangan, pemimpin spiritual, dan pencari jalan.
🌀 Parhyang – Dewa dan entitas yang mengatur keseimbangan (Jagad Hyang).
🌊 Wisangkarana – Makhluk yang bertugas sebagai mediator antar jagad (Jagantara).
🔥 Kala Dursila – Jiwa yang memberontak terhadap keseimbangan (Kala Wana).
🌿 Danyang Sukma – Penjaga tempat-tempat suci di dunia fana (Jagad Ageng).
👤 Manusia & Makhluk Hidup – Jiwa yang masih dalam perjalanan menuju pemahaman.
Ajaran Dharma Mandala mengajarkan bahwa semesta bergerak dalam siklus tak berujung yang disebut Siklus Mandala. Setiap makhluk memiliki Kesadaran Jagad, yaitu tingkat pemahaman mereka terhadap keseimbangan kosmik.
